Kisah Inspirasi "Sukses Berbisnis Cekatan Mengurus Keluarga"
Bermula dari menjual kaos bergambar wajah mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada 2008, Cottonink menjelma menjadi salah satu merek fesyen lokal yang disukai perempuan. Di balik kesuksesan Cottonink, ada Ria Sarwono (31) dan Carline Darjanto (31) yang bersahabat sejak SMA. Kala itu, mereka belum berpikir untuk berbisnis bersama.
MEMPER HATIKAN DETAIL
"Kami berdua belum sadar apakah masing-masing memiliki jiwa wirausaha atau berpikir kayaknya Carline bisa memberikan modal usaha," ujar Ria di Jakarta, minggu lalu. Kondisi berubah ketika Barack Obama resmi menjadi Presiden Amerika Serikat- ke-44 setahun kemudian. Sisi kreatif dan bisnis kedua sahabat ini muncul. Nama Cottonink tercetus saat itu juga.
"Produk awal kami berupa kaos yang terbuat dari bahan katun alias cotton dan tinta (ink). Itu sebabnya kami memakai merek Cottonink, terdengar komersil dan mudah diingat," bilang Ria yang bersama Carline merilis situs web Cottonink pada 2010. Carline dan Ria punya mimpi besar menjadikan Cottonink lini busana siap pakai terkenal di Indonesia. Selain itu, menginspirasi kaum hawa untuk tampil percaya diri. "Semua wanita ingin tampil menarik dan mengikuti tren, karenanya Cottonink menawarkan konsep casual with a twist," Carline menambahkan.
Dalam sebulan, Cottonink menjual ribuan koleksi pakaian wanita dengan harga di kisaran 100 sampai 400 ribu rupiah. Dari jagat maya, Cottonink melebarkan sayap dengan membuka gerai di tiga mal Ibu Kota yakni Plaza Senayan, Kota Kasablanka, dan Pondok Indah Mall 2. Rahasia sukses Cottonink, menurut Carline, memperhatikan detail proses produksi dari pemilihan material, desain, warna, hingga penjahitan. Semuanya dikerjakan oleh desainer lokal.
"Kalau pakaian yang dipilih pembeli sesuai dengan karakter mereka, orang itu akan nyaman dan semakin percaya diri," beri tahu Carline, yang kini mempekerjakan 125 karyawan. Berbisnis bersama sahabat bukan tanpa masalah. Carline dan Ria berprinsip, masalah untuk dihadapi, bukan dihindari. Kalau mau naik kelas, harus lulus ujian. "Kalau ada masalah harus mencari solusi, meski kadang sering beda pendapat. Dalam menjalankan persahabatan dan bisnis, saya dan Carline saling menularkan kebaikan serta energi positif," Ria menambahkan.
TIDAK ADA LEMBUR
Sepuluh tahun berbisnis, Ria dan Carline terus mencari ide baru agar nama Cottonink makin melambung. Salah satunya, berkolaborasi dengan figur publik dari dunia musik dan film. Keduanya menggandeng 4 pekerja seni yakni Raisa,.Dian Sastrowardoyo, Isyana Saraswati, serta Vanesha Prescilla. Keempat seleb ini dilibatkan dalam proses pemilihan bahan hingga desain baju berdasar gaya dan selera masing-masing. Namanya juga perempuan. Selain sibuk mengembangkan sayap bisnis, Ria dan Carline tetap fokus mengurus rumahtangga.
Ria sudah punya dua momongan, sementara Carline membesarkan seorang anak. "Suami kami mendukung dan memberi masukan. Bukan sekadar ocehan kepada istri. Meski begitu saya dan Carline tahu diri, bagaimanapun sebagai istri sekaligus ibu kami punya kewajiban utama mengurus suami dan anak," Ria berpendapat. Agar waktu bersama keluarga tak banyak tersita, Ria dan Carline mengimbau para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan paling lambat jam 6 sore.
"Karyawan dan kami berdua datang tepat waktu. Enggak ada yang namanya lembur. Kalau masih ada karyawan yang berada di kantor jam 6 sore, saya menyuruh mereka pulang," cerita Ria lalu tertawa. Rupanya, kebijakan ini berdampak besar.
Ria, Carline, dan karyawan yang sudah punya momongan tidak kehilangan banyak waktu untuk keluarga. Sampai di rumah, Ria tidak mengaktifkan ponsel. la fokus berinteraksi dengan suami dan anak. "Saya pernah membawa anak yang baru berusia beberapa bulan ke kantor agar bisa bekerja sambil mengasuh anak. Kesimpulannya, yang terbaik adalah menyelesaikan urusan satu per satu. Tiba di rumah, ya waktunya mencurahkan energi maupun perhatian untuk suami dan anak," Ria menyimpulkan.